Terapi Penyalahgunaan Zat (Detoksifikasi Zat) l.09325 Hal-434
Definisi
Menggunakan
terapi medis dan psikoterapeutik untuk perawatan disfungsi akibat penyalahgunaan
atau ketergantungan obat.
Tindakan
Observasi
- Periksa penggunaan
zat selama pengobatan (mis, skrining urin dan analisis napas)
- Periksa adanya
penyakit menular (mis. HIV/AIDS, hepatitis B dan C, dan TBC). rujuk jika ada
- Identifikasi dan
atasi disfungsi hubungan keluarga atau sosial (mis. tergantung pada orang lain,
ketidakmampuan)
Terapeutik
- Bina hubungan saling
percaya
- Lakukan manajemen
gejala selama periode detoksifikasi
- Pertimbangkan adanya
komorbiditas, atau gangguan psikiatri atau penyerta medis
- Libatkan dalam
psikoterapi sesuai indikasi (mis. terapi kognitif, terapi motivasi. konseling,
dukungan keluarga, terapi keluarga, atau dukungan kelompok)
- Fasilitasi
resosialisasi dan membangun kembali hubungan
- Fasilitasi
mengembangkan harga diri (mis. beri penguatan terhadap upaya positif)
- Libatkan keluarga
dalam perencanaan dan aktivitas perawatan libatkan dalam program dukungan
swadaya selama dan setelah perawatan (mis. kelompok tehablitasi
pecandu/pengguna, program rehabilitasi BNN)
Edukasi
- Jelaskan gejala atau
perilaku yang dapat meningkatkan kemungkinan kambuh (mis. kelelahan, depresi,
berbohong)
- Jelaskan efek zat
yang digunakan (mis. fisik, psikologis, dan sosial)
- Jelaskan pentingnya
tidak menggunakan zat
- Diskusikan rencana
pencegahan kambuh (mis. buat kontrak perilaku, identifikasi sumber daya untuk
mengatasi situasi stres)
- Anjurkan menerima atas
tanggung jawab disfungsi dan penanganan terkait penggunaan obat
- Anjurkan keluarga
berpartisipasi dalam upaya pemulihan
- Anjurkan
mengevaluasi kemajuan penggunaan zat dengan membuat catatan pribadi
- Ajarkan manajemen
stres (mis. olahraga, meditasi, dan terapi relaksasi)
- Ajarkan keluarga
tentang gangguan penggunaan zat dan disfungsi terkait.
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian
obat substitusi (mis. disulfiram, acamprosat, metadon, naltrexone, patch
nikotin atau permen karet atau buprenorfin), sesuai indikasi
- Koordinasikan dan
fasilitasi strategi konfrontasi kelompok untuk mengatasi penggunaan zat dan
pertahanan dalam penggunaan obat substitusi
- Rujuk pada program
multidisipliner (mis. rumah singgah, program detoksifikasi, atau perawatan di
komunitas), jika sesuai
Referensi
Bartlett, R.
Brown, L. Shattell, M. Wright T, & Lewallen, L (2013) Harm Reduction
Compassionate Care Of Persons with Addictions. Medsurg Nursing: Official
Journal of the Academy of Medical-Surgical Nurses, 22(6),349-358
Boyd, MA
(2011) Psychiatric Nursing Contemporary Practice (5 ed) Philadelphia:
Lippincott William & Wilkins
Jhanjee, S.
(2014) Evidence Based Psychosocial Interventions in Substance Use. Indian
Journal of Psychological Medicine, 36(2) 112-118. http://doi.org/10.4103/0253-7176
130960
Townsend M.
(2014) Psychiatric Nursing Assessment Care Plans, and Medications (9 ed) Philadelphia:
F.A. Davis Company