Manajemen Hipertermia l.15506 Hal-181
Definisi
Mengidentifikasi dan mengelola peningkatan suhu tubuh akibat
disfungsi termoregulasi.
Tindakan
Onservasi
-
Identifikasi penyebab hipertermia (mis. dehidrasi, terpapar lingkungan panas,
panggunaan, inkubator)
-
Monitor suhu tubuh
-
Monitor kadar elektrolit
-
Monitor haluaran urine
-
Monitor komplikasi akibat hipertermia
Terapeutik
-
Sediakan lingkungan yang dingin
-
Longgarkan atau lepaskan pakaian
-
Basahi dan kipasi permukaan tubuh
-
Berikan cairan oral
-
Ganti linen setiap hari atau lebih sering jika mengalami hiperhidrosis
(keringat berlebih)
-
Lakukan pendinginan eksternal (mis. selimut hipotermia atau kompres dingin pada
dahi, leher, dada, abdomen, aksila)
-
Hindari pemberian antipiretik atau aspirin
-
Berikan aksigen, jika perlu
Edukasi
-
Anjurkan tirah baring
Kolaborasi
-
Kolaborasi pemberian cairan dan elektrolit intravena, jika perlu
Referensi
Bermen, A., Snyder, S. & Fradsen, G. (2016). Kozier &
Erb's Fundamentals of Nursing (10 ed.). USA: Pearson Education.
Grainger, A. (2013). Principles of temperature monitoring. Nursing
Standard, 27(50), 48-55. Ignatavicius & Workman (2016). Medical Surgical
Nursing, Patient-Centered Collaborative Care (8th ed.). St
Louis: Mosby Elsevier.
Perry, A.G. & Potter, P. A. (2014). Nursing Skills &
Procedures (8th ed.). St Louis: Elsevier.
Wilkinson, J. M., Treas, L. S., Barnett, K. & Smith, M. H.
(2016). Fundamentals of Nursing (3 ed.).
Philadelphia: F. A. Davis Company.