Sabtu, 31 Desember 2022

Manajemen Hipertermia

 

Manajemen Hipertermia                                                                                                   l.15506 Hal-181

Definisi

Mengidentifikasi dan mengelola peningkatan suhu tubuh akibat disfungsi termoregulasi.

 

Tindakan

Onservasi

- Identifikasi penyebab hipertermia (mis. dehidrasi, terpapar lingkungan panas, panggunaan, inkubator)

- Monitor suhu tubuh

- Monitor kadar elektrolit

- Monitor haluaran urine

- Monitor komplikasi akibat hipertermia

Terapeutik

- Sediakan lingkungan yang dingin

- Longgarkan atau lepaskan pakaian

- Basahi dan kipasi permukaan tubuh

- Berikan cairan oral

- Ganti linen setiap hari atau lebih sering jika mengalami hiperhidrosis (keringat berlebih)

- Lakukan pendinginan eksternal (mis. selimut hipotermia atau kompres dingin pada dahi, leher, dada, abdomen, aksila)

- Hindari pemberian antipiretik atau aspirin

- Berikan aksigen, jika perlu

Edukasi

- Anjurkan tirah baring

Kolaborasi

- Kolaborasi pemberian cairan dan elektrolit intravena, jika perlu

 

Referensi

Bermen, A., Snyder, S. & Fradsen, G. (2016). Kozier & Erb's Fundamentals of Nursing (10 ed.). USA: Pearson Education.

Grainger, A. (2013). Principles of temperature monitoring. Nursing Standard, 27(50), 48-55. Ignatavicius & Workman (2016). Medical Surgical Nursing, Patient-Centered Collaborative Care (8th ed.). St

Louis: Mosby Elsevier.

Perry, A.G. & Potter, P. A. (2014). Nursing Skills & Procedures (8th ed.). St Louis: Elsevier.

Wilkinson, J. M., Treas, L. S., Barnett, K. & Smith, M. H. (2016). Fundamentals of Nursing (3 ed.).

Philadelphia: F. A. Davis Company.