Stabilisasi Jalan Napas l.01025 Hal-406
Definisi
Mempertahankan
kepatenan jalan napas baik tanpa alat maupun dengan alat bantu jalan napas.
Tindakan
Observasi
- Identifikasi
ukuran dan tipo solang orofaringeal atau
nasofaringeal
- Monitor
suara napas setelah selang jalan napas terpasang (mis sesak napas mengorok)
- Monitor
komplikasi pemasangan selang jalan napas
- Monitor
kesimetrisan pergerakan dinding dada
- Monitor
saturasi oksigen (SpO,) dan CO.
Terapeutik
- Gunakan
alat pelindung diri (mis. sarung tangan, kacamata, masker)
- Posisikan
kepala pasien sesuai dengan kebutuhan
- Lakukan
pengisapan mulut dan orofaring
- Insersikan
selang oro/nasofaring dengan tepat
- Pastikan
selang oro/nasofaring mencapai dasar lidah dan menahan lidah tidak jatuh ke belakang
- Fiksasi
selang oro/nasofaring dengan cara yang tepat
- Ganti
selang oro/nasofaring sesuai prosedur
- Insersikan
laryngeal mask airway (LMA) dengan tepat
- Pastikan
pemasangan selang endotrakeal dan trakeostomi hanya oleh tim medis yang kompeten
- Fasilitasi
pemasangan selang endotrakeal dengan menyiapkan peralatan intubasi dan
peralatan darurat yang dibutuhkan
- Berikan
oksigen 100% selama 3-5 menit, sesuai kebutuhan
- Auskultasi
dada setelah intubasi
- Gembungkan
manset endotrakeal/trakeostomi
- Tandai
selang endotrakeal pada bibir atau mulut
- Verifikasi
posisi selang dengan menggunakan x-ray dada, pastikan trakea 2-4 cm di atas karina
Edukasi
- Jelaskan
tujuan dan prosedur stabilisasi jalan napas
Kolaborasi
- Kolaborasi
pemilihan ukuran dan tipe selang endotrakeal atau selang trakeostomi yang memiliki volume tinggi, manset yang
memiliki tekanan rendah
Referensi
Bums, S.M.
(2014) AACN Essentials of Critical Care Nursing (3rd ed) New York: McGraw-Hill Education
Derr, P. McEvoy M. & Tardi, J. (2014) Emergency & Critical
Care (8th ed)
USA Jonas & Barlett Learning
ENA (2007)
Emergency Nursing Core Curriculum (6th ed) USA
Sauders Elsevier.
Graves 1.
& Porter K. (2007) Oxford Handbook of Pre-Hospital Care New York: Oxford
University Press.