Manajemen Elektrolite : Hipernatremia I.03106 Hal-170
Definisi
Mengidentifikasi dan mengelola kelebihan kadar natrium serum >145 mEq/L.
Tindakan
Observasi
-
Identifikasi tanda dan gejala peningkatan kadar natrium (mis. haus, demam,
mual, muntah,gelisah, peka rangsang, takikardia, letargi, konfusi, kejang)
-
Identifikasi penyebab hipernatremia (mis. infus NaCl berlebihan atau
hipertonis, diare, demam, keringat berlebih, diabetes, sindrom Cushing,
hiperaldosteronisme)
-
Periksa tanda-tanda kelebihan cairan (mis. ortopnea, dispnea, edema, BB
meningkat dalam waktu singkat, JVP/CVP meningkat, refleks hepatojugular
positif)
-
Monitor intake dan output cairan
-
Monitor kadar natrium serum dan/atau urine
Teraupetik
-
Hitung defisit cairan dengan rumus: 4 mL x BB x (Na saat ini - Na target)
-
Berikan cairan oral atau intravena berdasarkan protokol atau jumlah defisit
cairan
-
Pasang akses intravena, jika perlu
-
Berikan diet rendah natrium
-
Hindari koreksi natrium secara cepat untuk menghindari risiko edema serebral
Edukasi
-
Anjurkan modifikasi diet rendah natrium, jika perlu
Kolaborasi
-
Kolaborasi koreksi natrium dengan kecepatan penurunan 1 mEq/L/jam.
Referensi
Burns, S. M. (2014). AACN Essentials of Critical Care Nursing (3h
ed.). New York: McGraw-Hill Education. ENA (2007). Emergency Nursing Core
Curriculum (6th ed.). USA: Saunders Elsevier. Hadjipavlou, M., Chew, G. W. M.,
& Farmery, J. S. (2010). Fluid management. Student BMJ, 18. Iggulden, H.
(1999). Dehydration and electrolyte disturbance. Nursing Standard (through
2013), 13(19), 48-54.
McLafferty, E., Johnstone, C., Hendry, C., & Farley, A. (2014). Fluid and electrolyte balance. Nursing Standard (Royal College Of Nursing (Great Britain): 1987), 28(29), 42-49. Reddi, A. S. (2014). Fluid, electrolyte and acid-base disorders. New York: Springer