Manajemen Dialisis Peritoneal l.03100 Hal-164
Definisi
Mengidentifikasi dan mengelola proses pengeluaran sisa
metabolisme, mempertahankan balans cairan dan elektrolit melalui pembuluh darah
di peritonium.
Tindakan
Observasi
-
Identifikasi gejala, tanda dan instruksi peritoneal dialisis (mis. pemeriksaan
fisik, laboratorium) serta kesiapan pasien dan keluarga
-
Periksa berat badan, lingkar perut sebelum dan sesudah peritoneal dialisis
-
Periksa alat, cairan dan hubungan kateter dan selang infus
-
Periksa kepatenan kateter peritoneal dialisis
-
Periksa infeksi, atropi dan komplikasi insersi kateter peritoneal dialisis
-
Monitor tekanan darah, nadi, pernapasan, suhu tubuh dan respon selama dialisis
-
Monitor komplikasi peritoneal dialisis (mis. infeksi, stres pernapasan,
perforasi atau kebocoran cairan)
Terapeutik
-
Rawat luka insersi kateter peritoneal dialisis sesuai protokol
-
Hangatkan cairan peritoneal dialisis
-
Atur pernasukan dan pengeluaran cairan dialisis Edukasi
Edukasi
-
Jelaskan tujuan dan prosedur peritoneal dialisis
-
Jelaskan tanda-tanda infeksi, perdarahan, kebocoran, distress pernapasan,
perubahan cairan dialisis dan nyeri abdomen
Kolaborasi
-
Kolaborasi penanganan infeksi pada luka
insersi, peritonitis, obstruksi kateter peritoneal
Referensi
Blesen et. al (2011). Fluid Status in Peritoneal Dialysis
Patients: The European Body Composition Monitoring
(EuroBCM) Study Cohort. Plos One Journal, 6, 2. Doenges, M. E.
(2010). Nursing Care Plans, Guidelines for Individualizing Client Care Across
The Life Span.
(8th ed.). Philadelphia: F. A. Davis Company.
Drepper et al (2016). Overhydration Is a Strong Predictor of
Mortality in Peritoneal Dialysis Patients- - Independently of Cardiac Failure.
Plos One Journal.
Davenport, A. (2013). Does peritoneal dialysate affect body
composition assessments using multi-frequency bloimpedance in peritoneal
dialysis patients? European Journal of Clinical Nutrition, 67, 2, 223-5.