Manajemen Syok Neurogenik I.02052 Hal-224
Definisi
Mengidentifikasi dan mengelola ketidakmampuan
tubuh menyediakan oksigen dan nutrien untuk mencukupi kebutuhan jaringan yang
disebabkan oleh pelebaran pembuluh darah masif akibat cedera spinal dan
kehilangan tonus simpatis.
Tindakan
Observasi
-Monitor
status kardiopulmonal (frekuensi dan kekuatan nadi, frekuensi napas, TD, MAP)
-Monitor
status oksigenasi (oksimetri nadi, AGD) -
-Monitor
status cairan (masukan dan haluaran, turgor kulit, CRT)
-Monitor
tingkat kesadaran dan respon pupil
-Monito
hipotermia akibat disfungsi hipotalamus
-Periksa
seluruh permukaan tubuh terhadap adanya DOTS (deformiliyldeformitas, open
woundЛluka terbuka, tendemess/nyeri tekan, swelling/bengkak)
Terapeutik
-Pertahankan
jalan napas paten
-Lakukan
stabilisasi spinal (mis. servical collar)
-Borikan
oksigen untuk mempertahankan saturasi oksigen >94%
-Perslapkan
intubasi den ventilasi mekanis, jika perlu
-Pasang
jalur IV
-Pasang
kateter urine, untuk menilai produksi urine
-Pasang
selang nasogastrik untuk dekompresi lambung
Kolaborasi
-Kolaborasi
pemberian vasopressor (mis. phenylephrine)
-Kolaborasi
pemberian atropine untuk mengatasi bradikardia, jika pertu
-Kolaborasi
pemberian methylprednisolone
Referensi
Burns, S. M. (2014). AACN Essentials of
Critical Care Nursing (3" ed.). New York: McGraw-Hill Education ENA
(2007). Emergency Nursing Core Curriculum (6th ed.). USA: Sauders Elsevier.
Huang, G., Hu, M., Hung, N., Tsai, C., Liu, T.,
& Liaw, W. (2010). The current situation and trends in the clinical
treatment of shock. Joumal Of Nursing, 57(1), 11-16.
Ignatavicius & Workman (2018), Medical
Surgical Nursing, Patient-Centered Collaborative Care (ed). St Louis: Mosby
Elsevier.