Pencegahan Hipertermia Maligna I.14538 Hal-277
Definisi
Mengidentifikasi dan mengurangi respons hipermetabolik terhadap agen
farmakologis yang digunakan selama operasi.
Tindakan
Observasi
- Identifikasi riwayat
hipertermi keganasan, gangguan otot, atau demam pasca operatif
- Monitor tanda-tanda
vital, termasuk suhu inti tubuh
- Monitor tanda-tanda
hipertermi keganasan (mis. hipercarbia, hipertermia, takikardia, takipnea,
asidosis metabolik, aritmia, sianosis, kulit bengkok, kekakuan otot, keringat
banyak, dan tekanan darah yang tidak stabil)
- Monitor nilai
laboratorium (mis. peningkatan CO2 dengan penurunan saturasi oksigen,
peningkatan kalsium serum, peningkatan potasium, asidosis metabolik, hematuria,
dan mioglobinuria)
- Monitor EKG
- Monitor tanda-tanda
komplikasi (mis. koagulopati, gagal ginjal, hipotermia, edema paru,
hiperkalemia, sekuel neurologis, nekrosis otot, dan gejala berulang setelah
pengobatan)
- Monitor haluaran
urine
Terapeutik
- Pasang matras
pendingin di bawah badan
- Berikan kompres
dingin
- Pasang IV dua jalur
- Berikan
hiperventilasi dengan oksigen 100% aliran tinggi
- Pasang NGT dan
kateter urine, jika perlu
- Minimalkan ransangan
lingkungan
- Sediakan alat
kegawatdaruratan
Edukasi
- Jelaskan penyebab
dan mekanisme terjadinya hipertermia maligna
Kolaborasi
- Kolaborasi uji diagnostik (mis, uji kontraktur otot, uji genetik
molekuler), jika perlu
- Kolaborasi
penggunaan agen anastesi non nitrogen (mis. opioid, benzodiazepin, anestetik
lokal, nitrous oxide, dan barbiturat)
- Kolaborasi pemberia
intubasi jalan napas, jika perlu
- Kolaborasi pemberian
cairan, jika perlu
Referensi
Bick, J.S. et al (2016). Malignant hyperthermia during double-lung
transplantation. Journal of Cardiothoracic and Vascular Anesthesia, 30(2),
pp.443-445.
Chang, C. Y. & Scher, R.L. (2003). Malignant hyperthermia and the
otolaryngologist. Ear, Nose and Throat Journal, 82(6), 433-436.
Hommertzheim, R. & Steinko, E.E. (2006). Malignant hyperthermia-The
perioperative nurse's role. AORN Joumal, 83(1), 149-164.
Kollmann-Camalora, A. et al (2016). Clinical protocol for the management of
malignant hyperthermia. Revista espanola de anestesiologia y reanimacion,
64(1), pp.32-40.
Rosenberg, H. & Rueffort, H. (2011). Clinical utility gene card for malignant
hyperthermia. European joumal of human genetics: EJHG, 19(6), 1-3.
Week, M., (2013). Malignant Hyperthermia: Findings from Captain James A.
Lovell Federal Health Care Center Reveals New Findings on Malignant
Hyperthermia, 40(4), 1-2.