Minggu, 25 Desember 2022

Pencegahan Hipertermia Maligna

 

Pencegahan Hipertermia Maligna                                                                                   I.14538 Hal-277

Definisi

Mengidentifikasi dan mengurangi respons hipermetabolik terhadap agen farmakologis yang digunakan selama operasi.

Tindakan

Observasi

- Identifikasi riwayat hipertermi keganasan, gangguan otot, atau demam pasca operatif

- Monitor tanda-tanda vital, termasuk suhu inti tubuh

- Monitor tanda-tanda hipertermi keganasan (mis. hipercarbia, hipertermia, takikardia, takipnea, asidosis metabolik, aritmia, sianosis, kulit bengkok, kekakuan otot, keringat banyak, dan tekanan darah yang tidak stabil)

- Monitor nilai laboratorium (mis. peningkatan CO2 dengan penurunan saturasi oksigen, peningkatan kalsium serum, peningkatan potasium, asidosis metabolik, hematuria, dan mioglobinuria)

- Monitor EKG

- Monitor tanda-tanda komplikasi (mis. koagulopati, gagal ginjal, hipotermia, edema paru, hiperkalemia, sekuel neurologis, nekrosis otot, dan gejala berulang setelah pengobatan)

- Monitor haluaran urine

Terapeutik

- Pasang matras pendingin di bawah badan

- Berikan kompres dingin

- Pasang IV dua jalur

- Berikan hiperventilasi dengan oksigen 100% aliran tinggi

- Pasang NGT dan kateter urine, jika perlu

- Minimalkan ransangan lingkungan

- Sediakan alat kegawatdaruratan

Edukasi

- Jelaskan penyebab dan mekanisme terjadinya hipertermia maligna

Kolaborasi

- Kolaborasi uji diagnostik (mis, uji kontraktur otot, uji genetik molekuler), jika perlu

- Kolaborasi penggunaan agen anastesi non nitrogen (mis. opioid, benzodiazepin, anestetik lokal, nitrous oxide, dan barbiturat)

- Kolaborasi pemberia intubasi jalan napas, jika perlu

- Kolaborasi pemberian cairan, jika perlu

 

Referensi

Bick, J.S. et al (2016). Malignant hyperthermia during double-lung transplantation. Journal of Cardiothoracic and Vascular Anesthesia, 30(2), pp.443-445.

Chang, C. Y. & Scher, R.L. (2003). Malignant hyperthermia and the otolaryngologist. Ear, Nose and Throat Journal, 82(6), 433-436.

Hommertzheim, R. & Steinko, E.E. (2006). Malignant hyperthermia-The perioperative nurse's role. AORN Joumal, 83(1), 149-164.

Kollmann-Camalora, A. et al (2016). Clinical protocol for the management of malignant hyperthermia. Revista espanola de anestesiologia y reanimacion, 64(1), pp.32-40.

Rosenberg, H. & Rueffort, H. (2011). Clinical utility gene card for malignant hyperthermia. European joumal of human genetics: EJHG, 19(6), 1-3.

Week, M., (2013). Malignant Hyperthermia: Findings from Captain James A. Lovell Federal Health Care Center Reveals New Findings on Malignant Hyperthermia, 40(4), 1-2.