Sabtu, 31 Desember 2022

Manajemen Elektrolit : Hipomagnesemia

 

Manajemen Elektrolit : Hipomagnesemia                                                                         l.03109 Hal-173

Definisi

Mengidentifikasi dan mengelola penurunan kadar magnesium serum <1.5 mEq/L

Tindakan

Observasi

- Identifikasi penyebab penurunan kadar magnesium serum (mis, hipokalemia, hipokalsemia)

- Identifikasi ketidakadekuatan absorpsi magnesium (mis. operasi reseksi kolon, insufisiensi, pankreas, peradangan kolon )

- Monitor eksresi magnesium (mis. insufisiensi renal, lanjut usia)

- Monitor pengeluaran magnesium berlebihan melalui urine (mis. diuretik, gangguan ginja., ketoasidosis diabetik)

- Monitor efek samping pemberian magnesium parenteral (mis. berkeringat, sensasi panas, hipokalsemia)

- Monitor gejala otot saraf (mis. kelemahan, kram kaki, parestesia, tendon hiperaktif, disfagia, nistagmus, kejang)

- Monitor gejala susunan saraf pusat (mis. letargi, insomnia, agitasi)

- Monitor gejala kardiovaskuler (mis. sinus takikardia, gelombang T lurus, pelebaran QRS, ektopik)

Terapeutik

- Pasang akses intravena, jika perlu

Edukasi

- Anjurkan asupan makanan mengandung magnesium (mis. sayuran hijau, kacang-kacangan)

Kolaborasi

- Kolaborasi koreksi magnesium (mis. magnesium sulfate, magnesium glukonate, magnesium laktat), jika perlu.

 

Referensi

Burns, S. M. (2014). AACN Essentials of Critical Care Nursing (3th ed.). New York: McGraw-Hill Education.

ENA (2007). Emergency Nursing Core Curriculum (6th ed.). USA: Saunders Elsevier. Hadjipavlou, M., Chew, G. W. M., & Farmery, J. S. (2010). Fluid management. Student BMJ, 18. Iggulden, H. (1999). Dehydration and electrolyte disturbance. Nursing Standard (through 2013), 13(19), 48-54.

McLafferty, E., Johnstone, C., Hendry, C., & Farley, A. (2014). Fluid and electrolyte balance. Nursing Standard (Royal College Of Nursing (Great Britain): 1987), 28(29), 42-49. Reddi, A. S. (2014), Fluid, electrolyte and acid-base disorders. New York: Springer.