Manajemen Syok Kardiogenik I.02051 Hal-223
Definisi
Mengidentifikasi dan mengelola ketidakmampuan
tubuh menyediakan oksigen dan nutrien untuk mencukupi kebutuhan jaringan akibat
penurunan fungsi pompa jantung.
Tindakan
Observasi
-Monitor
status kardiopulmonal (frekuensi dan kekuatan nadi, frekuensi napas, TD, MAP)
-Monitor
status oksigenasi (oksimetri nadi, AGD)
-Monitor
status cairan (masukan dan haluaran, turgor kulit, CRT)
-Monitor
tingkat kesadaran dan respon pupil
-Periksa
seluruh permukaan tubuh terhadap adanya DOTS (deformitiy/deformitas, open
woundluka terbuka, tenderness/nyeri tekan, swelling/bengkak)
-Monitor EKG
12 lead
-Monitor
rontgen dada (mis. kongesti paru, edema paru, pembasaran jantung)
-Monitor
enzim jantung (mis, CK, CKMB, Troponin)
-Identifikasi
penyebab masalah utama (mis. volume, pompa atau irama)
Terapeutik
-Pertahankan
jalan napas paten
-Berikan oksigen untuk mempertahankan saturasi oksigen
>94%
-Persiapkan
intubasi dan ventilasi makanis. Jika perlu
-Pasang
jalur IV
-Pasang
kateter urine untuk menilai produksi urine
-Pasang
selang nasogastrik untuk dekompresi lambung, jika perlu
Kolaborasi
-Kolaborasi
pemberian Inotropik (mis. dobutamine), Jika TDS 70-100 mmHg tanpa disertal
tanda/gejala syok
-Kolaborasi
pemberian vasopressor-dopamine), jika TDS 70-100 mmHg disertai tanda/gejala
syok
-Kolaborasi
pemberian vasopressor kuat (mis. norepinefrin), jika TDS <70 mmHg
-Kolaborasi
pemberian antiaritmia, jika perlu
-Kolaborasi
pompa intra-aorta, jika perlu
Referensi
Burns, S. M. (2014). AACN Essentials of
Critical Care Nursing (3 ed.). New York: McGraw-Hill Education.
ENA (2007). Emergency Nursing Core Curriculum
(5th ed.). USA: Sauders Elsevier:
Huang,
G., Hu, M., Hung, N., Tsai, C., Liu, T., & Liaw, W. (2010). The current
situation and trends in the clinical treatment of shock. Joumal Of Nursing,
57(1), 11-16:
Ignataviclus & Workman (2016). Medical
Surgical Nursing, Patient-Centered Collaborative Care (8th ed.). St Louis:
Mosby Elsevier.