Manajemen Syok I.02048 Hal-221
Definisi
Mengidentifikasi dan mengelola ketidakmampuan
tubuh menyediakan oksigen dan nutrien untuk mencukupi kebutuhan jaringan.
Tindakan
Observasi
-Monitor
status kardiopulmonal (frekuensi dan kekuatan nadi, frekuensi napas, TD, MAP)
-Monitor
status oksigenasi (oksimetri nadi, AGD)
-Monitor
status cairan (masukan dan haluaran, turgor kulit, CRT)
-Monitor
tingkat kesadaran dan respon pupil
-Periksa
seluruh permukaan tubuh terhadap adanya DOTS (deformitiy/deformitas, open
wound/luka terbuka, tendemess/nyeri tekan, swelling/bengkak)
Terapeutik
-Pertahankan
jalan napas paten
-Berikan
oksigen untuk mempertahankan saturasi oksigen >94%
-Persiapkan
intubasi dan ventilasi mekanis, jika perlu
-Berikan
posisi syok (modified Trendelenberg)
-Pasang
jalur IV
-Pasang
kateter urine untuk menilai produksi urine
-Pasang
selang nasogastrik untuk dekompresi lambung
Kolaborasi
-Kolaborasi
pemberian infus cairan kristalold 1-2 L pada dewasa
-Kolaborasi
pemberian Infus cairan kristaloid 20 mL/kgBB pada anak
-Kolaborasi
pemberian transfusi darah, jika perlu
Referensi
Bums, S. M. (2014). AACN Essentials of Critical
Care Nursing (3 ed.). New York: McGraw-Hill Education. ENA (2007). Emergency
Nursing Core Curriculum (6 ed.). USA: Sauders Elsevier.
Huang, G., Hu, M., Hung, N., Tsai, C., Liu, T.,
& Liaw, W. (2010). The current situation and trends in the clinical
treatment of shock. Journal of Nursing, 57(1), 11-16.
Zadini, F., Newton, E., Abdi, A. A., Lenker,
Zadini, G., & Handerson, S. O. (2008). Use of the Trendelenburg Position in
the Porcine Model Improves Carolid Flow During Cardiopulmonary Resuscitation.
Western Journal of Emergency Medicine, 9(4), 206-211.