Sabtu, 31 Desember 2022

Manajemen Disrefleksia

 

Manajemen Disrefleksia                                                                                                   l.06190 Hal-165

Definisi

Mengidentifikasi dan mengelola refleks hiperaktif dan respon otonom yang tidak tepat pada lesi servikal atau toraks,

Tindakan

Observasi

- Identifikasi rangsangan yang dapat memicu disrefleksia (mis. distensi kandung kemih, kalkull ginjal, infeksi, impaksi feses, pemeriksaan rektal, supositoria, kerusakan kulit)

- Identifikasi penyebab pemicu disrefleksia (mis. distensi kandung kemih, impaksi foses, lesi, kulit, stoking suportif, dan pengikat perut)

- Monitor tanda dan gejala disleksia otonom (mis. hipertensi paroksismal, bradikardia, takikardia, diaforesis di atas tingkat cedera, pucat di bawah tingkat cedera, sakit kepala, menggigil tanpa demam, ereksi pilomotor, dan nyeri dada)

- Monitor kepatenan kateter urine, jika terpasang

- Monitor terjadinya hiperrefleksia

- Monitor tanda-tanda vital

Terapeutik

- Minimalkan rangsangan yang dapat memicu disrefleksla

- Berikan posisi Fowler, jika perlu

- Pasang kateter urine, jika perlu

Edukasi

- Jelaskan penyebab dan gejala disrefleksia

- Jelaskan penanganan dan pencegahan disrefleksia

- Anjurkan pasien dan/atau keluarga jika mengalami tanda dan gejala disrefleksia

Kolaborasi

- Kolaborasi pemberian agen antihipertensi intravena, sesuai indikasi

 

Referensi

Ignatavicius & Workman (2016). Medical Surgical Nursing, Patient-Centered Collaborative Care (8th ed.). St

Louis: Mosby Elsevier. Lewis, S. L., Dirksen, S. R., Heitkemper, M. M., Bucher, L. & Harding, M. M. (2014). Medical-surgical nursing: Assessment and management of clinical problems (9th ed.). St. Louis, Missouri: Mosby Elsevier.

Perry, A.G. & Potter, P. A. (2014). Nursing Skills & Procedures (8 ed.). St Louis Mosby Elsevier

Wilkinson, J. M., Treas, L. S., Barnett, K. & Smith, M. H. (2016). Fundamentals of Nursing (3rd ed.). Philadelphia: F. A. Davis Company.