Manajemen Disrefleksia l.06190 Hal-165
Definisi
Mengidentifikasi dan
mengelola refleks hiperaktif dan respon otonom yang tidak tepat pada lesi
servikal atau toraks,
Tindakan
Observasi
-
Identifikasi rangsangan yang dapat memicu disrefleksia (mis. distensi kandung
kemih, kalkull ginjal, infeksi, impaksi feses, pemeriksaan rektal, supositoria,
kerusakan kulit)
-
Identifikasi penyebab pemicu disrefleksia (mis. distensi kandung kemih, impaksi
foses, lesi, kulit, stoking suportif, dan pengikat perut)
-
Monitor tanda dan gejala disleksia otonom (mis. hipertensi paroksismal,
bradikardia, takikardia, diaforesis di atas tingkat cedera, pucat di bawah
tingkat cedera, sakit kepala, menggigil tanpa demam, ereksi pilomotor, dan
nyeri dada)
-
Monitor kepatenan kateter urine, jika terpasang
-
Monitor terjadinya hiperrefleksia
-
Monitor tanda-tanda vital
Terapeutik
-
Minimalkan rangsangan yang dapat memicu disrefleksla
-
Berikan posisi Fowler, jika perlu
-
Pasang kateter urine, jika perlu
Edukasi
-
Jelaskan penyebab dan gejala disrefleksia
-
Jelaskan penanganan dan pencegahan disrefleksia
-
Anjurkan pasien dan/atau keluarga jika mengalami tanda dan gejala disrefleksia
Kolaborasi
-
Kolaborasi pemberian agen antihipertensi intravena, sesuai indikasi
Referensi
Ignatavicius & Workman (2016). Medical Surgical Nursing,
Patient-Centered Collaborative Care (8th ed.). St
Louis: Mosby Elsevier. Lewis, S. L., Dirksen, S. R., Heitkemper,
M. M., Bucher, L. & Harding, M. M. (2014). Medical-surgical nursing: Assessment
and management of clinical problems (9th ed.). St. Louis, Missouri: Mosby
Elsevier.
Perry, A.G. & Potter, P. A. (2014). Nursing Skills &
Procedures (8 ed.). St Louis Mosby Elsevier
Wilkinson, J. M., Treas, L. S., Barnett, K. & Smith, M. H.
(2016). Fundamentals of Nursing (3rd ed.). Philadelphia: F. A. Davis Company.