Sabtu, 31 Desember 2022

Manajemen Elektrolit : Hiponatremia

 

Manajemen Elektrolit : Hiponatremia                                                                               l.03110 Hal-173

Definisi

Mengidentifikasi dan mengelola penurunan kadar natrium serum atau plasma <135 mEq/L

Tindakan

Observasi

- Identifikasi tanda dan gejala penurunan kadar natrium (mis.disorientasi, otot berkedut, sakt kepala, membrane mukosa kering, hipotensi postural, kejang, letargi, penurunan kesadaran)

- Identifikasi penyebab hiponatremia (mis, diare, muntah, penghisapan nasogastric, puasa, infus cairan hipertonis, polidipsia, SIADH, gagal jantung, hiperaldosteronisme primer)

- Periksa tanda-tanda kelebihan cairan untuk indikasi restriksi calran (mis. ortopnea, dispnea, edema, BB meningkat dalam waktu singkat, JVP/CVP meningkat, refleks hepatojugular positif, suara napas tambahan)

- Monitor Intake dan output cairan

- Monitor kadar natrium serum dan/atau urine

- Monitor gejala kejang pada hiponatremia berat

Teraupetik

- Pasang akses intravena, jika perlu

- Hitung kebutuhan natrium dengan rumus: 0,6 x BB x (Na target - Na saat ini)

- Lakukan restriksi cairan.      (mis. 1 L/24 Jam), jika perlu

- Berikan cairan NaCl hipertonis (3%-5%)

- Hindari koreksi natrium lebih dari 8 mEq dalam periode 24 jam

Edukasi

- Anjurkan asupan makanan mengandung natrium

Kolaborasi

- Kolaborasi pemberian diet tinggi natrium, jika perlu

- Kolaborasi koreksi natrium, jika perlu

- Kolaborasi pemberian diuretik (mis, furosemide 20-40 mg) jika mengalami kongesti paru

 

Referensi

Bums, S. M. (2014), AACN Essentials of Critical Care Nursing (3th ed.). New York: McGraw-Hill Education. ENA (2007), Emergency Nursing Core Curriculum (6th ed.). USA: Saunders Elsevier. Hadjipeviou, M., Chew, G. W. M., & Farmery, J. S. (2010). Fluid management. Student BMJ, 18

dol:http://dx.doi.org/10.1136/sbmj.c5063. Iggulden, H. (1999) Dehydration and electrolyte disturbance. Nursing Standard (through 2013), 13(19), 48-54.