Sabtu, 24 Desember 2022

Manajemen Syok Obstruktif

 

Manajemen Syok Obstruktif                                                                                             I.02053 Hal 225

Definisi

Mengidentifikasi dan mengelola ketidakmampuan tubuh menyediakan oksigen dan nutrien untuk mancukupi kebutuhan jaringan yang disebabkan oleh restriksi pengisian diastolik ventrikel kanan akibat kompresi penekanan pada jantung (mis. tamponade jantung, tension pneumothorax, atau emboli paru).

Tindakan

Observasi

-Monitor status kardiopulmonal (frekuensi dan kekuatan nadi, frekuensi napas, TD, MAP)

-Monitor status oksigenasi (oksimetri nadi, AGD)

-Monitor status cairan (masukan dan haluaran, turgor kulit, CRT)

-Monitor tingkat kesadaran dan respon pupil

-Periksa seluruh permukaan tubuh terhadap adanya DOTS (deformity/deformitas, open wound/luka terbuka, tendemess/nyeri tekan, swelling/bengkak)

-Identifikasi penyebab sedini mungkin

Terapeutik

-Pertahankan jalan napas paten

-Berikan oksigen untuk mempertahankan saturasi oksigan >94%

-Persiapkan intubasi dan ventilasi mekanis, jika perlu

-Pasang jalur IV

- Pasang kateter urine untuk menilai produksi urine

-Pasang selang nasogastrik untuk dekompresi lambung

-Ambil sampel darah untuk pemeriksaan darah lengkap, elektrolit dan koagulas!

Kolaborasi

-Kolaborasi perikardiosentesis, jika tamponade jantung

-Kolaborasi needle decompression atau chest tube, jika tension pneumothorax

-Kolaborasi terapi antitrombolitik, jika emboll paru

 

Referensi

Burns, S. M. (2014). AACN Essentials of Critical Care Nursing (3 ed.). New York: McGraw-Hill Education.

ENA (2007). Emergency Nursing Core Curriculum (6th ed.). USA: Sauders Elsevier.

Huang, G., Hu, M., Hung, N., Tsal, C., Liu, T., & Llaw, W. (2010), The current situation and trends in the clinical treatment of shock. Journal Of Nursing, 57(1), 11-16.

Ignatavicius & Workman (2016), Medical Surgical Nursing. Patient-Centered Collaborative Care (8 ed.). St Louis: Mosby Elsevier.

Zadini, F., Newton, E., Abdi, A. A., Lenker, J., Zadini, G., & Henderson, S. O. (2008). Use of the Trendelenburg Position, in the Porcine Model Improves Carotid Flow During Cardiopulmonary Resuscitation. Western Journal of Emergency Medicine, 9(4), 208-211.