Manajemen Syok Hipovolemik I.02050 Hal-222
Definisi
Mengidentifikasi dan mengelola ketidakmampuan
tubuh menyediakan oksigen dan nutrien untuk mencukupi kebutuhan jaringan akibat
kehilangan cairan/darah berlebih.
Tindakan
Observasi
-Monitor
status kardiopulmonal (frekuensi dan kekuatan nadi, frekuensi napas, TD, MAP)
-Monitor
status oksigenasi (oksimetri nadi, AGD)
-Monitor
status cairan (masukan dan haluaran, turgor kulit, CRT)
-Periksa
tingkat kesadaran dan respon pupil
-Periksa
seluruh permukaan tubuh terhadap adanya DOTS (deformity/deformitas, open wound
luka terbuka, tenderness/nyer! tekan, swelling/bengkak)
Terapeutik
-Pertahankan
jalan napas paten
-Berikan
oksigen untuk mempertahankan saturasi oksigen >94%
-Persiapkan
intubasi dan ventilasi mekanis, jika perlu
-Lakukan
penekanan langsung (direct pressure) pada pardarahan eksternal
-Berikan
posisi syok (modified Trendelenberg)
-Pasang
jalur IV berukuran besar (mis. nomor 14 atau 16)
-Pasang
kateter urine untuk menilai produksi urine
-Pasang
selang nasogastrik untuk dekompresi lambung
-Ambil
sampel darah untuk pemeriksaan darah langkap dan blektrolit
Kolaborasi
-Kolaborasi pemberian
infus cairan kristaloid 1-2 L pada dewasa
-Kolaborasi
pemberian infus cairan kristaloid 20 mL/kgBB pada anak
-Kolaborasi
pemberian transfusi darah, jika perlu.
Referensi
Bums, S. M. (2014). AACN Essentials of Critical
Care Nursing (3 ed.). New York: McGraw-Hill Education. ENA (2007). Emergency
Nursing Core Curriculum (6th ed.). USA: Sauders Elsevier.
Huang, G., Hu, M., Hung, N., Tsai, C., Liu, T.,
& Law, W. (2010). The current situation and trends in the clinical
traatment of shock. Journal Of Nursing. 57(1), 11-16.
Zadini, F., Newton, E., Abdi, A. A., Lenker,
J., Zadini, G., & Henderson, S. O. (2008). Use of the Trendelenburg
Position in the Porcine Model Improves Carotid Flow During Cardiopulmonary
Resuscitation. Western Journal of Emergency Medicine, 9(4), 206-211.