Manajemen Overdosis I.14518 Hal-202
Definisi
Mengidentifikasi dan mengelola pasien yang
menunjukkan efek toksik akibat mengkonsumsi satı atau lebih obat.
Tindakan
Observasi
-Monitor
status respirasi, jantung, gastrointestinal, ginjal, den neurologis
-Monitor
tanda-tanda vital
-Monitor
gejala spesifik dari obat yang dikonsumsi (mis. pupil menyempit, hipotensi, dan
bradikardi untuk overdosis opiat; nausea, vomitus, diaforesis, nyeri kuadran
kanan atas 48- 72 jam setelah overdosis asetaminofen; dilatasi pupil,
takikardia, kejang, dan nyeri dada pada bunuh diri overdosis kokain)
-Monitor
kecenderungan
Terapeutik
-Pertahankan
jalan napas terbuka
-Atur pada
posisi yang tepat (mls. posisi semi-Fowler jika sadar, posisi rekumben lateral
kir Jika tidak sadar)
-Sediakan
lingkungan aman (mis. rel sisi tempat tidur, posisikan tempat tidur rendah,
jauhkan objek-objek berbahaya, lempatkan petugas keamanan dekat dengan ruangan
pasien)
Lakukan
skrining toksikologi dan tes fungsi sistem (mis, skrining cbat urin dan serum,
gas darah arterial, kadar elektrolit, enzim hati, nitrogen urea darah,
kreatinin), jika perlu
-Pasang
skses intravens
-Atasi
hipertermia (mis. kompres es pada hipertermia akibat intoksikasi amfetamin atau
kokain)
-Atasi
halusinasi atau waham
-Sampaikan
bahwa perawat memahami rasa takut atau perasaan lainnya yang pasien dirasakan
pasien
-Bina
hubungan baik dengan pasien dan keluarga (mis. gunakan pendekatan tidak
menghakimi)
-Berikan dukungan
emosional kepada pasien dan keluarga)
Edukasi
-Anjurkan
keluarga melakukan perawatan lanjutan sesuai kebutuhan pasien
-Ajarkan
pencegahan aspirasi dan kejang pada keluarga dan pemberi asuhan
-Ajarkan
cara meminimalkan potensi overdosis aksidental (mis, simpan obat-obatan di
dalam wadah, atasi masalah konfusi atau memori, dan simpan obat-obatan jauh
dari jangkauan anak) .
-Ajarkan
penggunaan obat yang tepat
Kolaborasi
-Koordinasi
dengan pusat pengendalian keracunan untuk pengobatan definitif
-Kolaborasi
pemberian agen spesifik (mis. antiemetik, nalokson, tiamin, glukosa,
flumazenil, kalsium, vasopresor, antiaritmik, inotropik)
-Kolaborasi
pemberian agen atau prosedur untuk meminimalkan absorpsi obat dan meningkatkan
ekskresi obat (mis. ipecac, arang aktif, lavase lambung, hemodialisis, obat
pencahar, tranfusi, mengubah pH urine dan serum, irigasi usus)
Referensi
Agrawal, P., Brown, C.A. (2010). An
Evidence-Based Approach to Acetaminophen (Paracetamol, APAP) Overdose.
Emergency Medicine Practice, 12(9).
Boyd, M. A. (2011). Psychiatric Nursing:
Contemporary Practice (5" ed.). Philadelphia: Lippincott Williams
&Wilkins.
Boyer, Edward W. (2012). Management of Opioid
Analgesic Ovardose. N Engl J Med, 367, 146-155.
Stuart, G. W. (2013). Principles and Practice
of Psychiatric Nursing (10th ed.). St.Louis: Mosby.