Manajemen Syok Anafilaktif I.02049 Hal-222
Definisi
Mengidentifikasi dan mengelola ketidakmampuan
tubuh menyediakan oksigen dan nutrien untuk mencukupi kebutuhan Jaringan yang
disebabkan oleh dilatasi pembuluh darah masif akibat reaksi alergi dan produksi
histamin.
Tindakan
Observasi
-Monitor
status kardiopulmonal (frekuensi dan kekuatan nadi, frekuensi napas, TD, MAP)
-Monitor
status oksigenasi (oksimetri nadi, AGD)
-Monitor
status cairan (masukan dan haluaran, turgor kulit, CRT)
-Monitor
tingkat kesadaran dan respon pupil
Terapeutik
- Pertahankan
jalan napas paten
-Berikan
oksigen untuk mempertahankan saturasi oksigen >94%
-Perslapkan
intubasi dan ventilasi mekanis, jika perlu
-Berikan
posisi syok (modified Trendelenberg)
-Pasang
Jalur IV
-Pasang
kateter urine untuk menilai produksi urine
-Pasang
selang nasogastrik untuk dekompresi lambung, jika perlu
Kolaborasi
-Kolaborasi
pemberian epinefrin
-Kolaborasi
pemberian dipenhidramin, jika perlu
-Kolaborasi
pemberian bronkodilator, jika perlu
-Kolaborasi
krikotiroidotomi, jika perlu
-Kolaborasi
Intubasi endotrakheal, jika perlu
-Kolaborasi
pemberian resusitasi cairan, jika perlu
Referensi
Bums, S. M. (2014). AACN Essentials of Critical
Care Nursing (3th ed.). New York: McGraw-Hill Education.
ENA (2007). Emergency Nursing Core Curriculum
(6 ed.). USA: Sauders Elsevier.
Huang, G., Hu, M., Hung, N., Tsai, C., Liu, T.,
& Liaw, W. (2010). The current situation and trends in the clinical
treatment of shock. Journal Of Nursing, 57(1), 11-16.
Zadini, F., Newton, E., Abdi, A. A., Lonker,
J., Zadini, G., & Henderson, S. O. (2008). Use of the Trendelenburg Position
in the Porcine Model Improves Carotid Flow During Cardiopulmonary
Resuscitation. Westem Journal of Emergency Medicine, 9(4), 206-211.