Manajemen Asam-Basa: Alkalosis Metabolik l.03095 Hal-153
Definisi
Mengidentifikasi dan mengelola kondisi darah basa akibat tingginya bikarbonat.
Tindakan
Observasi
-
Identifikasi penyebab terjadinya alkalosis metabolik (mis. kehilangan asam
lambung [muntah, suction lambung] terapi diuretik jangka panjang, pemberian
NaHCO3 berlebihan, hiperkalsemia)
-
Monitor frekuensi dan kedalaman napas
-
Monitor tanda-tanda vital
-
Monitor intake dan output cairan
-
Monitor dampak susunan saraf pusat (mis, konfusi. stupor, kejang, koma, refleks
hiperaktif)
-
Monitor pernapasan (mis. hipoventilasi, bronkospasme)
-
Monitor dampak kardiovaskuler (mis, aritmia, kontraktilitas menurun, penurunan
curah jantung)
-
Monitor dampak saluran pencernaan (mis. mual. muntah, diare)
-
Monitor hasil analisa gas darah
Terapeutik
-
Pertahankan kepatenan jalan napas
-
Atur posisi untuk memfasilitasi ventilasi yang adekuat
-
Pertahankan akses intra vena
-
Berikan cairan intravena, jika perlu
Edukasi
-
Jelaskan penyebab dan mekanisme terjadinya alkalosis metabolic
Kolaborasi
-
Kolaborasi pemberian kalium jika terjadi hipokalemia (mis. NaCI+KCL)
Referensi
Burns, S. M. (2014) AACN Essentials of Critical Care Nursing
(3rd ed.). New York: McGraw-Hill Education.
Derr, P., McEvoy, M., & Tardiff, J. (2014). Emergency &
Critical Care (8th ed.). USA: Jonas & Barlett Learning.
Doenges, M. E. (2010). Nursing Care Plans, Guidelines for
Individualizing Client Care Across The Life Span. (8th ed.). Philadelphia. F.A. Davis Company
Lewis, S. L., Dirksen, S R., Heitkemper, M. M., Bucher, L. &
Harding, M. M. (2014). Medical-surgical nursing Assessment and management of
clinical problems (9th ed.). St. Louis, Missouri: Mosby
Elsevier.
Ruholl, L. (2006). Arterial blood gases: analysis and nursing
responses. MEDSURG Nursing, 15(6). 343-351.